Close the Gap 2020 merupakan project IFL Chapter Malang 2020-2021 yang memiliki fokus pada poin SDG nomor 10 (Reduced Inequalities). Berangkat dari adanya isu ketidaksetaraan, Close the Gap 2020 berfokus pada pemberdayaan kelompok masyarakat penyandang difabel yang bertujuan untuk menciptakan ruang inklusif serta untuk menghilangkan stigma negatif melalui penerapan tiga misi IFL Malang 2020-2021 (promotion and advocacy, capacity building, dan community service). Menurut penelitian, aksesibilitas semua fasilitas yang ada di Kota Malang tergolong masih rendah, yaitu hanya 24%. Dengan begitu, maka IFL Chapter Malang ingin menjadi inisiator untuk membantu teman – teman difabel dengan menyuarakan aspirasi mereka, meningkatkan kepekaan masyarakat, dan memberi bantuan kepada teman – teman difabel.

Close the Gap 2020 terbagi menjadi tiga kegiatan, yaitu Raising Awareness, Talk Show x Charity, dan Share and Show Event.

Rangkaian 1

RAISING AWARENESS 

Rangkaian kegiatan pertama Close the Gap 2020 adalah Raising Awareness. Rangkaian ini dilakukan dengan menggugah berbagai postingan di instagram IFL Chapter Malang. Postingan – postingan ini berisi beberapa topik, seperti pemberian informasi terkait difabel terutama tunanetra, bagaimana situasi di Kota Malang terhadap eksistensi mereka, bagaimana cara memperlakukan tunanetra dengan baik, dan juga ajakan untuk menyalurkan donasi kepada Yayasan Bhakti Luhur dan Pijat Tuna Netra yang terkena dampak dari pandemi COVID-19.

Rangkaian 2

TALK SHOW x CHARITY: The World Beneath Our Fingers 

TALK SHOW x CHARITY: The World Beneath Our Fingers merupakan rangkaian kedua Close the Gap 2020, dimana Talk Show dibagi menjadi dua episode dan diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting. 

Episode yang pertama mengangkat topik “Empower #ThisAbility to Inspire Other” diselenggarakan pada Sabtu, 12 Desember 2020 dari pukul 16.00 WIB. Pembicara yang hadir pada episode pertama ini adalah Aris Yohanes Elean, selaku Ketua IT Center For the Blind dan juga Dr. Mimi Lusli selaku Founder Mimi Institute Indonesia. Rangkaian ini juga dipandu oleh Shafiyah Firyal sebagai moderator. Selain itu, ada juga special performance dari Hearing the Sonar.

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang dilanjutkan dengan pembukaan oleh Direktur Eksekutif IFL Chapter Malang dan Project Officer Close the Gap 2020. Setelah itu diambil alih oleh moderator, dan memulai sesi talk show dengan Pak Aris dan dilanjutkan oleh Bu Mimi. Disini, Pak Aris dan Bu Mimi sama – sama menceritakan perjalanannya menjadi sukses, serta pandangan dan perlakuan masyarakat yang sering beliau terima. Selain itu, Pak Aris dan Bu Mimi juga menjelaskan seberapa pentingnya pendidikan bagi seseorang dan juga dukungan keluarga terhadap perkembangan mental dan psikis difabel. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh audience dengan Pak Aris dan Bu Mimi secara langsung. Acara ditutup dengan special performance dari Hearing the Sonar. 

Talkshow bersama Pak Aris dan Bu Mimi

Episode yang kedua berlangsung dengan tidak kalah seru. Episode ini mengangkat topik “For a Better Malang City – Reduce Inequality, Create Inclusivity” dan diselenggarakan pada keesokan harinya, yaitu Minggu, 13 Desember 2020 dari pukul 18.30 WIB. Ada dua pembicara yang hadir pada episode kedua ini, diantaranya adalah Muhammad Taufik selaku Terapis Pijat Tuna Netra Lestari dan Unita Werdi Rahajeng, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog, Dosen Jurusan Psikologi Universitas Brawijaya, dan juga Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan PSLD UB. Selain itu, terdapat pelatihan huruf Braille yang diberikan oleh Arif Prasetya, selaku Pengurus Biro Museum Brailleiant Indonesia. Episode ini juga dipandu oleh Shafiyah Firyal sebagai moderator dan special performance dari Hearing the Sonar.

Talkshow bersama Pak Taufik dan Bu Unita

Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC yang dilanjutkan dengan pembukaan oleh Direktur Eksekutif IFL Chapter Malang dan Vice Project Officer Close the Gap 2020. Setelah itu diambil alih oleh moderator, dan memulai sesi talk show dengan Pak Taufik dan dilanjutkan oleh Bu Unita. Pak Taufik dan Bu Unita menjelaskan bagaimana difabel dipandang dan diperlakukan oleh masyarakat. Mereka juga menceritakan apa saja tantangan bagi difabel untuk melakukan pekerjaan. Setelah itu, Pak Taufik dan Bu Unita sama – sama menjelaskan apa arti adil/equal serta inclusivity menurut mereka pribadi. Di akhir sesi talk show, Pak Taufik memberitahukan harapannya kepada masyarakat dalam memandang dan memperlakukan difabel. Sedangkan Bu Unita menjelaskan sudahkah masyarakat Indonesia menciptakan inclusive society, dan juga memberi pesan kepada masyarakat agar dapat mencapai inclusive society. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh audience dengan Pak Taufik dan Bu Unita secara langsung. Acara dilanjutkan dengan special performance dari Hearing the Sonar, dan ditutup dengan pelatihan huruf Braille yang diberikan oleh Pak Arif.

Rangkaian 3

SHARE AND SHOW EVENT
Penyaluran donasi kepada Pijat Tunanetra Lestari dan Yayasan Bhakti Luhur Malang

Share and Show Event merupakan rangkaian terakhir Close the Gap 2020 sekaligus rangkaian utama dari project ini. Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk memberikan bantuan yang konkret kepada teman – teman difabel berupa penyaluran donasi. Terdapat dua tujuan penyaluran donasi, yaitu Pijat Tunanetra Lestari dan Yayasan Bhakti Luhur Malang. Share and Show Event dilaksanakan pada Minggu, 20 Desember 2020. Beberapa anggota IFL Chapter Malang turun langsung menuju Pijat Tunanetra Lestari dan Yayasan Bhakti Luhur untuk menyalurkan donasi yang telah terkumpul dan juga foto bersama. Dengan berakhirnya rangkaian terakhir ini, berakhir juga seluruh rangkaian project Close the Gap 2020 yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan eksistensi kaum difabel di tengah masyarakat umum.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *