
Close The Gap 2018
Close The Gap adalah salah satu project yang di inisiasikan oleh Indonesian Future Leaders (IFL) Chapter Malang, project ini berfokus pada pemecahan stigma/gap yang ada di masyarakat. Close The Gap kali ini mengangkat isu disabilitas di Malang yang berangkat dari permasalahan utama teman difabel akan aksesibilitas dan penerimaan masyarakat. Close The Gap kali ini mengusung tema ‘Empowering This Ability’ kami percaya akan semua orang sama dan dengan stigma ’keterbatasan’ yang ada, difabel dapat memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Rangkaian Close The Gap 2018 terdiri dari Social Race, Workshop, dan Seminar yang dilaksanakan pada Bulan November dan Desember ini.

Rangkaian social race mengangkat tema ‘One Step To Understand’ berfokus terhadap pemberian edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap kebutuhan difabel dan menyebarkan spirit inklusif. Bentuk kegiatannya berupa long march dan social experiment yang dilaksanakan pada tanggal 9 di Alun-alun Kota Malang dan 10 & 17 November di CFD Ijen. Bersama volunteer dan panitia, kami mengedukasi mengenai beberapa fakta tentang difabel yang juga kami unggah dalam social media dalam bentuk e-campaign. Tak lupa juga kami mengumandangkan lagu dan pantun saat long march untuk menarik perhatian citizen Malang dengan memberi kesan fun dan edukatif.

Rangkaian ke-2 berupa workshop yang menyasar pada difabel mampu didik (sensori dan fisik) yaitu kepada tuli dan tuna daksa di Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang. Pada hari pertama (1/12) workshop mengangkat tema “Bahas Bahasa” yang menyasar pada teman tuli. Disini kami berkerja sama dengan komunitas Akartuli yang diisi dengan sesi Pengenalan huruf dan Kata serta Percakapan sehari-hari. Komunitas akar tuli merupakan kumpulan teman tuli beserta volunteer yang saling bertukar ilmu dan mengedukasi mengenai bahasa isyarat Indonesia (BisIndo). Tampak terlihat seluruh undangan, teman tuli, beserta panitia begitu antusias saat pemaparan materi yang diberikan dari pihak Akar tuli mengenai peragaan adanya kebakaran juga saat terjadi kemalingan. Sama halnya dengan Lala, selaku pemateri dari Akar tuli dimana ia merasa senang sekali dapat mengajar ke masyarakat sumberpucung & melihat antusiasme seluruh teman-teman. Tak hanya itu, pihak Puspika yakni 3 pilar Bhabinkamtibnas, Babinas, dan Perangkat Desa juga memberikan apresiasi dan terimakasih kepada kegiatan ini dengan harapan kegiatan dapat dikembangkan dan berharap kerja sama tidak berhenti hanya di kegiatan Close The Gap 2018 ini saja. -NFH

Pada hari kedua (2/12) seminar dan workshop mengangkat tema “Tubuh Mu Masa Depan Mu”yang menyasar pada teman daksa. Sesi seminar diisi oleh dr. Rangga Arieza F.Sp. OT mengenai perawatan tubuh untuk teman daksa dan Anjas Pramono mengenaimotivasi diri saat lingkungan dan fasilitas tidak terpenuhi juga awal mulaaplikasi ‘Difodeaf’ yang dicapainya. Sesi selanjutnya berupa demo barista yangdisampaikan oleh komunitas Sekedar Ngopi – komunitas yang bergerak pada sosialmasyarakat juga memberikan produk dan edukasi kopi secara gratis. Acara ditutupdengan penyerahan sertifikat dan vendel kepada seluruh pemateri dan pengisi yang hadir pada hari kedua ini. Sinyo dan Fadel, sebagai pemateri dari SekedarNgopi menambahkan bahwa acara ini benar-benar menutup gap antara kami dan temandifable, harapannya acara ini tidak dilaksanakan di daerah Sumberpucung saja tetapi di Malang Raya.
0 Comments